Monday, June 16, 2014

Relational Database

     Jurnal yang saya gunakan dalam tugas ini berjudul: "Object-Relational Database Based Category Data Model for Natural Language Interface to Database" yang menjelaskan mengenai teknik menjawab pertanyaan domain tertentu yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan bahasa alami untuk mengekspresikan permintaan mereka sehingga pengguna tidak perlu memiliki pengetahuan tentang struktur sumber informasi. Untuk aplikasi tersebut model relasional ini tidak cocok karena bukan cara alami untuk mewakili pengetahuan di dunia nyata. Menggunakan model relasional untuk mewakili informasi sumber hasil dalam hubungan data yang tersebar tentang benda-benda yang berada di dunia nyata. Dalam makalah ini model kategori efektif yang disajikan untuk mengatur informasi sesuai isinya berdasarkan database objek-relasional.

Berikut merupakan link jurnal :

Ethics of Management Information System

     Pengembangan manajemen sistem informasi memerlukan sejumlah orang yang berketerampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Manajemen sistem informasi yang baik adalah yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh dan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu :
1. Mendukung kegiatan-kegiatan usaha/operasional
2. Mendukung pengambilan keputsan manajemen
3. Mendukung persaingan keuntungan strategis
Dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran sosial, tentunya setiap orang diharapkan dapat melakukan apa yang benar secara moral, etis dan mengikuti ketentuan hukum yang berlaku.
Program etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan pernyataan komitmen. Suatu aktivitas yang umum adalah pertemuan orientasi yang dilaksanakan bagi pegawai baru. Selama pertemuan ini,subyek etika mendapat cukup perhatian.
Contoh lain dari program etika adalah audit etika. Dalam audit etika, seseorang auditor internal mengadakan pertemuan dengan seorang manajer selama beberapa jam untuk mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan pernyataan komitmen. Kode etik khusus instansi, Banyak instansi telah merancang kode etika mereka sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi dari kode etik dari organisasi sejenis.
Dalam jurnal ini saya memiliki referensi jurnal dengan judul: "The Ethics of Information and Communication Technology-an Islamic Overview"
Jurnal iniini mengkaji konsep etika dalam perspektif yang berbeda, mulai dari Islam, budaya barat dan ICT (Information, Communication, & Technology). Masing-masing diskusi didukung dengan ide ulama dan pada akhirnya dibuktikan oleh Qur'an dan hadits Nabi Muhammad (SAW). Karya ini menegaskan bahwa etika dalam ICT adalah pandangan dalam berbagai aspek. Aspek-aspek yang ekstensif dengan mendukung ayat-ayat suci Al-Quran dan hadits dari Nabi Muhammad (SAW). Jurnal ini menyimpulkan bahwa dengan berkembangnya ICT sehingga setiap manusia harus sadar dengan etikanya terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.
Berikut merupakan link halaman jurnal:

Risk Management



Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.
Proses ini dapat diterapkan di semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk ataupun aset. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan. Walaupun demikian manajemen risiko seringkali dilakukan pada tahap pelaksanaan ataupun operasional kegiatan. 
Dalam bagian ini saya menggunakan referensi jurnal dengan judul : "Trade risk management: a global approach"

Jurnal ini membahas pendekatan IBM global untuk mengelola risiko yang terkait dengan aktivitas impor produk ke lebih dari 170 negara. Jurnal ini berfokus pada manajemen risiko, pendekatan yang digunakan adalah untuk menilai dan mengelola risiko, dan bagaimana menerjemahkan manajemen risiko dalam keunggulan kompetitif untuk bisnis. Dan pada bagian kesimpulan dibahas mengenai rencana untuk mengembangkan wawasan serta inovasi baru dalam hal perkembangan perdagangan di masa depan.
Link ke halaman jurnal:

 

Data Flow Diagram


   Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
     Dalam  tugas DFD kali ini saya menggunakan referensi DFD dari perusahaan PT. Pos Indonesia yaitu seperti berikut:
Gambar 1. DFD Pelayanan PT Pos Indonesia
Analisis Sistem Yang Berjalan
Dari hasil analisis DFD di PT POS INDONESIA, kami mendapat beberapa dokumen perusahaan tersebut. Dokumen yang kami terima adalah dokumen SOPP 1, SOPP 2, dan neraca. Nomor Loket, Kode Mitra, Produk Layanan, Jumlah Setoran, Jumlah Dan Penarikan.
a. SOPP-1 adalah formulir Laporan Harian Loket (back sheet) yang didalamnya terdapat Nomor, Nomor Resi, Nomor Pelanggan, Nama Pelanggan, Penyetoran, Penarikan,DanJumlah Cetak.
b. SOPP-2 adalah formulir Laporan Pengawasan Harian yang memuat rekapitulasi yang didalamnya terdapat pembayaran tagihan Mitra Kerja berdasarkan loketnya/outletnya yang dibuat oleh Manajer Pelayanan, Kakp Cabang dan Petugas PKK. . Dokumen tersebut berisi perjanjian antara perusahaandengan konsumen yang didalamnya terdapat :
c. SOPP-6 adalah laporan Rekapitulasi Transaksi Harian di Kantor Pos Cabang/ PKK dan loket di KPRKnya yang dibuat oleh Manajer Pelayanan dengan diberi nomor urut tahunan dengan format
d. Neraca adalah catatan dari semua transaksi ekonomi selama periode waktu tertentu, sebagai laporan arus pembayaran ( keluar dan masuk ).
Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Tata Cara Pengecekan data transaksi di bagian Supervisor SOPP sebagai berikut :
1. Petugas loket mencetak SOPP1 dan Neraca.
2. Petugas loket membuat neraca dari SOPP1
3. Petugas loket menyerahkan dokumen data transaksi SOPP1 dan Neraca ke bagian Keuangan.
4.Bagian Bendahara menyerahkan dokumen data transaksi SOPP1 dan Neraca kebagian Supervisor SOPP untuk diperiksa.
5. Supervisor SOPP mencetak dokumen data transaksi SOPP2 dari SOPP1.
6. Supervisor SOPP mencocokan data transaksi antara SOPP1,SOPP2 dan Neraca.
7. Apabila data dan jumlah transaksi sama antara dokumen SOPP1,SOPP2 dan Neraca maka Supervisor SOPP memvalidasi dengan menggunakan cap dan menyerahkannya kembali kebagian Bendahara.
8. Supervisor melakukan validasi SOPP, jika valid maka akan diteruskan ke Bagian Keuangan.  Dan jika tidak maka kembali dibuat SOPP1 oleh loket
9.  Bagian Keuangan menerima SOPP dan melakukan pencocokan ulang
10.Bagian Keuangan membuat rekapitulasi. Dan diserahkan ke KPRK
11.KPRK mengirim hasil rekap ke bendahara untuk dibuat SOPP6

Referensi:

www.posindonesia.co.id/





I believe that I could be a business owner in the future built from my leisure activity

Many people dream of achieving wealth and establishing their good financial as young as they can. So do I, with my hobbies through leisure ...