Data
Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana
komponen-komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data
tersebut.
Dalam tugas DFD kali ini saya menggunakan referensi DFD dari perusahaan PT. Pos Indonesia yaitu seperti berikut:
Gambar 1. DFD Pelayanan PT Pos Indonesia
Analisis Sistem Yang Berjalan
Dari hasil analisis DFD di PT POS INDONESIA, kami
mendapat beberapa dokumen perusahaan tersebut. Dokumen yang kami terima adalah
dokumen SOPP 1, SOPP 2, dan neraca. Nomor Loket, Kode Mitra, Produk Layanan,
Jumlah Setoran, Jumlah Dan Penarikan.
a. SOPP-1 adalah formulir Laporan Harian Loket (back
sheet) yang didalamnya terdapat Nomor, Nomor Resi, Nomor Pelanggan,
Nama Pelanggan, Penyetoran, Penarikan,DanJumlah Cetak.
b. SOPP-2 adalah formulir Laporan Pengawasan Harian yang
memuat rekapitulasi yang didalamnya terdapat pembayaran tagihan Mitra Kerja
berdasarkan loketnya/outletnya yang dibuat oleh Manajer Pelayanan, Kakp Cabang
dan Petugas PKK. . Dokumen tersebut berisi
perjanjian antara perusahaandengan konsumen yang didalamnya terdapat :
c. SOPP-6 adalah laporan Rekapitulasi Transaksi Harian di
Kantor Pos Cabang/ PKK dan loket di KPRKnya yang dibuat oleh Manajer Pelayanan
dengan diberi nomor urut tahunan dengan format
d. Neraca adalah catatan dari semua transaksi ekonomi
selama periode waktu tertentu, sebagai laporan arus pembayaran ( keluar dan
masuk ).
Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Tata Cara Pengecekan data transaksi di bagian Supervisor SOPP
sebagai berikut :
1. Petugas loket mencetak SOPP1 dan Neraca.
2. Petugas loket membuat neraca dari SOPP1
3. Petugas loket menyerahkan dokumen data transaksi SOPP1 dan
Neraca ke bagian Keuangan.
4.Bagian Bendahara menyerahkan dokumen data transaksi SOPP1 dan
Neraca kebagian Supervisor SOPP untuk diperiksa.
5. Supervisor SOPP mencetak dokumen data transaksi SOPP2 dari
SOPP1.
6. Supervisor SOPP mencocokan data transaksi antara SOPP1,SOPP2
dan Neraca.
7. Apabila data dan jumlah transaksi sama antara dokumen
SOPP1,SOPP2 dan Neraca maka Supervisor SOPP memvalidasi dengan menggunakan cap
dan menyerahkannya kembali kebagian Bendahara.
8. Supervisor melakukan validasi SOPP, jika valid maka akan
diteruskan ke Bagian Keuangan. Dan jika
tidak maka kembali dibuat SOPP1 oleh loket
9. Bagian Keuangan
menerima SOPP dan melakukan pencocokan ulang
10.Bagian Keuangan membuat rekapitulasi. Dan diserahkan ke KPRK
11.KPRK mengirim hasil rekap ke
bendahara untuk dibuat SOPP6
Referensi:
www.posindonesia.co.id/
No comments:
Post a Comment